Wednesday, August 27, 2008

Mama


"NAYLA!!!.. jangan ditumpahin!!"

"Nah kan, Mamong juga bilang apa!!"

"ASTAGA!!!

"Yaaaa Ampuuuun"

Waduh.. ini kata-kata yang paling sering saya teriakan belakangan ini, setiap hari, berkali-kali dengan suara keras tentunya.

Nayla sudah semakin besar (18 bulan) makin banyak yang bisa dia lakukan mulai dari lari, manjat, lompat-lompat, teriak-teriak, sudah mulai bisa protes dan marah, dia juga mau tau semuannya ,mengexplore apa saja yang ada di sekitarnya, semua barang- barang berbahaya sudah mulai saya singkirkan sertai dengan memberi penjelasan sederhana mana yang boleh dan mana yang tidak. Tapi semuanya tidak selalu berjalan mulus terkadang si kecil bikin ulah bertepatan dengan emosi yang tidak stabil, maka jadilah ledakan yang tidak semestinya.

Setelah emosi meledak kadang saya merenung. Tidak perlu saya semarah ini, Nayla kan cuma anak kecil yang tidak bermaksud membuat saya marah ataupun jengkel, dia hanya tidak tau dengan apa yang di lakukannya. mungkin teriakanku bisa melukai hatinya yang akan di bawanya hingga dewasa... wahh... menyesal sekali tapi kemudian akan terulang lagi dan saya mulai berteriak lagi..huh... susah sekali menjadi Ibu.

Teringat ke masa kecilku... wah betapa nakalnya saya..teringat semua dosa-dosa pada Mama. Ketika Mama menyuruh mandi saya akan berputar-putar dulu sampai mendapat cubitan yang hangat baru masuk kamar mandi begitu pula ketika di suruh makan, dengan berbagai alasan untuk kabur,

"Nda suka breinebon!!"
"Nda mau ada ijo-ijonya"
kemudian mama akan berteriak,

"Papa ini Chece nda mau makan!"

Barulah acara makan di Mulai. Setelah lebih besar saya mulai melawan perkataan mama, ada saja jawaban yang saya berikan bila dinasehati. Dulu sering saya bilang mama koro-koroang (suka marah), mama jahat.

Wah baru sekarang tahu rasanya jadi Mama, tidak selamanya mama in the good mood, mungkin saat itu dia ada masalah atau capek kemudian saya datang dengan ulah yang bikin Mama pusing. Bersalah sekali rasanya.. sendainya saya bisa kembali kemasa lalu, saya berjanji akan jadi anak yang patuh.... tapi tidak mungkin, paling saya hanya bisa berusaha menyenangkan hatinya di sisa hidupnya ini dan mencium tangannya untuk memohon maafnya.Hmmm...Tiba-tiba rindu rasanya mendengar suara Mama,

"Halooo, apa kita bikin Ma'?"...

No comments: