Setiap akhir bulan di sekolah Nayla, diadakan assembly. Tiap assembly biasanya hostnya pergrade dengan tema yang berbeda-beda tiap bulan dan biasanya bakalan jadi topik pelajaran di kelas selama sebulan . Assembly bulan januari kemarin termasuk yang paling rame karena temanya international day.
Di kelas Nayla, sudah sejak awal minggu belajar tentang negara-negara di dunia tapi lebih fokus pada negara tiap murid yang ada di kelasnya. Orang tua murid juga diminta untuk jadi volunter untuk mempresentasikan tentang negara masing-masing. Selain itu kita juga diminta untuk menyumbangkan makanan dari negara masing-masing untuk dinikmati para orang tua dan murid diassembly day.
Pas hari H, sejak jam 8 pagi sekolah udah rame. Banyak bendera, anak-anak datang dengan pakaian khas dari negara masing-masing dan ibu-ibunya sibuk bawa makanan khas dari negara masing-masing. Acaranya diadakan dilapangan sekolah sementara untk makan-makannya di gym dan cafetaria.
Hari itu Nayla pakai baju Bodo warna pink dan sarung biru, komplit dengan asesorisnya, untuk sumbangan kue saya bawanya kue lapis.
Host waktu itu dari grade 2. Mereka nyanyi kemudian memperkenalkan negara masing-masing. setelah itu ada parade bendera dan terakhir ada tarian philipina. Setelah acara di lapangan sekolah selesai, baru kita ngumpul makan-makan di ruang olahraga. Makanan yang tersedia macam-macam, dari semua negara... yummy... sampai bingung mau makan apa... tapi kesempatan untuk nyobain makanan baru.
Awalnya saya mau bawa kue cantik manis, tapi ngaa kuku bungkus satu-satunya. Akhirnya berubah haluan ke balapis, padahal pertama kali bikin. Untung punyaresepnya dari buku resep a ala resto Menadonya prima rasa, liat cara bikinnya ngga susah-susah amat tapi perlu kukusan gede sementara punyaku kecil, akhirnya dapat pinjaman dari Fida... makasih yaa Fid. Ternyata bikin kue lapis ga sesusah yang saya pikir... dan hasilnya juga enak... akhirnya bisa juga menikmati kue lapis di negeri orang.
sumber dari primarasa A la resto Manado
bahan:
10 lembar daun pandan, iris-iris (vierly: ganti essens pandan)
20 lembar daun suji, iris-iris
75 ml air
500 g tepung terigu
400 g gula pasir
1/2 sdt garam
1800 ml santan, dari 2 butir kelapa (vierly: pakai 1 kotak santan kara+air)
50 g cokelat bubuk
minyak untuk olesan
cara membuat:
- Masukkan daun pandan, daun suji, dan air ke blender, proses hingga halus. Peras, saring, ambil cairan sebanyak 100 ml, sisihkan. Campur tepung terigu, gula, dan garam dalam mangkuk besar, aduk rata. Tuangi 1700ml santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai adonan licin dan tidak mengumpal. Larutkan coklat bubuk dengan sisa santan, aduk hingga rata.
- Bagi adonan menjadi dua bagian. Tuangi air daun pandan suji ke dalam satu bajian adonan, dan tuang larutan cokelat ke dalam adonan yang lain, aduk hingga rata.
- Didihkan air dalam dandang, siapkan loyang ukuran 16x16x7 cm, alasi dasarnya dengan plastik, olesi dengan minyak goreng. Masukkan loyang ke dalam dandang. Tuang 150 ml adonan berwarna hijau ke dalam loyang, ratakan. Kukus hingga mengeras (5 menit).
- Tuang 150ml adonan berwarna coklat di atasnya, ratakan. Kukus kembali sehingga mengeras. Lakukan proses pelapisan hingga adonan habis.
- Kukus terus hingga seluruh bahan matang (30 menit), angkat. Biarkan hingga dingin. keluarkan kue dari loyang, potong-potong, hidangkan.
*Tips: potong kue lapis dengan pisau plastik atau pisau yang dibungkus dengan plastik atau daun pisang, supaya kue tidak melengket pada pisau.